Jumat, 08 November 2013



INTERNET ADDICTION

Pada zaman sekarang ini mestinya perlu ditambahkan sebuah bentuk kecanduan yang baru yakni Kecanduan Internet. Kalau dahulu kita hanya mengenal adanya kecanduan minuman keras beralkohol, kecanduan merokok, berjudi, kecanduan narkotik, kecanduan obat bius, kecanduan makan, kecanduan tidur, dll, kini kita harus menerima kenyataan bahwa sudah terdapat bentuk kecanduan Internet. Kecanduan Internet berarti ketagihan menggunakan Internet sepanjang hari tanpa henti. Kata candu menunjukkan sisi kejelekan yang berarti berakibat pada gangguan mental atau bahkan bisa immoral. Orang yang kecanduan berarti ia ketagihan untuk mengkonsumsi candu berulang-ulang. Dalam konteks ini, kata candu lebih menunjukkan efek negatif dari Internet bagi kehidupan manusia.
Internet merupakan media masuknya berbagai informasi ke dunia maya akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman bukan hanya informasi saja yang tersedia di dunia maya bahkan tersedia juga hiburan seperti game online, musik dan video yang dapat kita unduh secara gratis serta berbagai jejaring sosial seperti facebook, twitter dan yahoo mesenger.
Dilansir dari Asiaone, Sabtu (24/8/2013), terjadi jumlah peningkatan kaum muda yang sangat terobsesi menggunakan smartphone dan komputer. Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan di Singapura, sekitar 520.000 pelajar SMP dan SMA mengalami kecanduan internet, terutama untuk game online dan e-mail.
Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, internet  dipandang memiliki manfaat luar biasa. Tapi hati – hati, jika tidak digunakan dengan bijak malah akan terjadi sebaliknya, kecanduan internet. Bukan hanya narkoba, kopi, atau rokok saja yang bisa menyebabkan kecanduan, internet juga bisa menyebabkan kecanduan khususnya pada remaja dan anak yang beranjak dewasa. Sifat remaja yang selalu ingin tahu dan ingin selalu update akan informasi menjadi alasan utamanya.
Salah satu fasilitas yang paling digemari remaja  adalah chatting dan sosial media. Sebut saja jejaring sosial Facebook dan Twitter. Bisa dikatakan mustahil jika remaja sekarang tidak memiliki akunnya. Line, Whatsapp, KakaoTalk misalnya, juga menjadi aplikasi favorit. Merogoh kocek  dalam-dalam pun rela dilakukan untuk mendapatkan gadget idaman.
Apa itu gangguan kecanduan internet? Kondisi itu pertama kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg. Seseorang yang menderita kondisi ini akan menunjukkan gejala ini :
  •     Sering lupa waktu atau mengabaikan hal-hal yang mendasar saat mengakses internet terlalu lama.
  •     Gejala menarik diri seperti merasa marah, tegang, atau depresi ketika internet tidak bisa diakses.
  •     Munculnya sebuah kebutuhan konstan untuk meningkatkan waktu yang dihabiskan.
  •     Kebutuhan akan peralatan komputer yang lebih baik dan aplikasi yang lebih banyak untuk dimiliki memiliki derajat kepuasan yang sama.
  •     Sering berkomentar, berbohong, rendahnya prestasi, menutup diri secara sosial, dan kelelahan. Ini merupakan dampak negatif dari penggunaan Internet yang berkepanjangan.
Gejala ini sama seperti gejala yang ada pada kecanduan obat.

Kecanduan internet ada tiga jenis :
  •     Bermain game yang berlebihan
  •     Kegemaran seksual
  •     Email/ pesan teks

Sumber :
Teknokompas. (2012,28 Januari). Kenali gejala kecanduan internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://tekno.kompas.com/read/2012/01/28/09083371/kenali.gejala.kecanduan.internet
Blasiusmengkaka. (2013,13 September). Kecanduan internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2013/09/13/kecanduan-internet-591237.html
Junedalbughisy. (2012, 08). Kecanduan internet dapat membuat otak menyusut. Diperoleh 9 November 2013, dari http://junedalbughisy.blogspot.com/2012/08/kecanduan-internet-membuat-otak-menyusut.html
Ashrinishabiani. (2013, 24 Agustus). Hati-hati, bahaya kesehatan kecanduan internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://inet.detik.com/read/2013/08/24/164001/2339560/398/hati-hati-bahaya-kesehatan-kecanduan-internet
Elkigiansatrio. (2013, 20 September). Awas! Kecanduan internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://media.kompasiana.com/new-media/2013/09/20/awas-kecanduan-internet-593406.html

KOMUNITAS ONLINE

Definisi komunitas online:
Menurut Ferguson et al., 2004, komunitas online adalah sebuah tempat dimana sekelompok orang berkumpul untuk berbagi sence of community sebagaimana orang-orang yang tidak saling mengenal memiliki kesamaan ketertarikan minat, didalam sebuah situs internet yang menawarkan beberapa layanan onlinr, meliputi beberapa akses kepada lingkungan sosial, layanan komunitas, informasi resmi, dan layanan e-commerce kepada penghuninya.

Rheingold, dalam The Virtual Community: Homesteading on the Electronic Frontier (1993, p. 5) menawarkan de3finisiu sebagai berikut:
Yaitu agregat social yang berbaur menggunakan media bantun internet, dimana sekumpulan orang melakukan diskusi public yang cukup panjang, dengan perasaan manusiawi yang wajar, dan membentuk suatu hubungan jejring hubungan personal didunia maya. Definisi ini menitik beratkan pada agregasi social antar anggotanya, jaringan komunikasi, diskusi pada jangka waktu yang cukup lama, perasaan dan hubungan.
Di zaman serba berkebutuhan internet masyarakat yang sering memanfaatkan sarana internet sebagai kebutuhan seiring berjalannya waktu masyarakat itu membentuk suatu kelompok kelompok yang mempunyai satu visi yang sering kita sebut sebagai kelompok atau komunitas online.
Pesatnya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia dan munculnya beragam media sosial telah memberi ruang tersendiri bagi pergerakan sosial. Media sosial, seperti blog, Facebook, dan Twitter, memudahkan komunitas untuk menyebarkan ide gerakan sosial dan mengajak orang lain terlibat di dalamnya.
Coin a Chance, contohnya. Komunitas sosial ini mengajak masyarakat untuk mengumpulkan uang receh yang kemudian disumbangkan untuk membantu anak-anak Indonesia yang putus sekolah.
Komunitas Online- Peranannya Dalam Masyarakat
Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi(TIK) di Indonesia mengalami perkembangan yang luar biasa seiring kemajuan pesat teknologi itu sendiri. Pengguna sosial media seperti Facebook,Twitter,Blog,You Tube,Koprol,Kaskus,MIG33 meningkat tajam di Indonesia. Data dari PB+ 2010 menyebutkan bahwa pengguna Blog di Indonesia hampir mencapai 2 juta orang,sedang pengguna Facebook di Indonesia mencapai 25 juta orang per Juli 2010,bahkan pengguna Twitter di Indonesia berada diperingkat 6 dunia (2,41% dari total pengguna twitter dunia). Ini membuktikan bahwa orang Indonesia sangat gemar untuk berinteraksi dan berteman. Dari interaksi-interaksi yang intens antar sesama pengguna sosial media,terciptalah beragam komunitas online.
Meskipun komunitas online ini sering bertemu lewat dunia maya, tidak klop rasanya jika tidak bertemu secara langsung. Biasanya mereka menyebut dengan “Kopdar” atau kopi darat. Acara yang berlangsung selama kopi darat adalah berkenalan lebih dekat lagi dengan anggota komunitas, share tentang pengalaman hidup, dan lainnya.
Macam- macam komunitas online:
1. Facebook
2. Twitter
3. Kaskus
4. Dll


Sumber :
Meidirendi. (2013, 22 Oktober). Komunitas online. Diperoleh 9 November 2013, dari http://meidi-rendi.blogspot.com/2012/10/komunitas-online.html
Norulloh. (2011, 9 Desember). Empat komunitas online akan berbagi pengalaman. Diperoleh 9 November 2013, dari http://tekno.kompas.com/read/2011/12/09/18132723/Empat.Komunitas.Online.Akan.Berbagi.Pengalaman
Rizkacil. (2012, 22 Oktober). Komunitas online. Diperoleh 9 November 2013, dari http://rizkacil.wordpress.com/2012/10/22/komunitas-online-polarisasi-kelompok-kelompok-kerja-virtual/
Hasyahermansyah. (2013, 17 November). Komunitas online. Diperoleh 9 November 2013, dari
Aldi. (2012, 21 Oktober). Komunitas online. Diperoleh 9 November 2013, dari http://aldigundar.wordpress.com/2012/10/21/kelompok-kerja-virtual-polarisasi-kelompok-komunitas-online/

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PENGGUNAAN INTERNET

Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet.
1969 – Cikal bakal internet pertamakali dprakarsai sebuah proyek ARPA yang juga dikenal sebagai ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) di Amerika Serikat pada tahun 1969. Proyek tersebut menunjukan bahwa dengan memanfaatkan sitem dan software berbasis UNIX komunikasi bisa dilakukan tanpa batas jarak melalui jaringan telpon. Seiring perkembangan proyek tersebut munculah cikal bakal TCP/IP yang kita gunnakan saat ini. Perkembangan rancangan pun semakin mengarah ke arah positif, internet yang sebelumnya dirancang untuk kebutuhan militer lama kelamaan pun mulai dikembangan untuk keperluan pendidikan dan umum.
Dampak positif internet :
1)      Internet sebagai media komunikasi
2)      Media untuk mencari informasi
3)      Sumber penghasilan
4)      Kemudahan berbisnis
5)      Sumber informasi
Dampak negative internet :
1)      Penipuan
2)      Perjudian
3)      Pornografi
4)      Carding
5)      Violence and gore
Sumber :
Wikipedia. (2013, 28 Oktober). Internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Internet
Achmad. Sejarah internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://www.likethisya.com/pengertian-internet.html
Muhammadbayu. (2012, 25 November), Dampak positif dan negative penggunaan internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://bayusonova01.blogspot.com/
Yuda. (2008, 19 Maret). Dampak positif dan negative akibat perkembangan teknologi internet. Diperoleh 9 November 2013, dari http://yudakuyudz.wordpress.com/2008/03/19/dampak-positif-dan-negatif-akibat-perkembangan-teknologi-internet/
Safitrinopela. (2013, 2 April). Dampak positif dan negative internet bagi palajar. Diperoleh 9 November 2013, dari http://safitrinopela.blogspot.com/




POLARISASI KELOMPOK

Bagaimana mungkin efek polarisasi diterangkan? Satu pandangan awal mungkin adalah untuk melihatnya sebagai artefak statistik, yaitu: ketika kita sudah melihat lebih awal, jika anggota group ditarik secara acak dari suatu populasi dan kemudian didapat 70 persen mempunyai suatu pilihan tertentu, maka lebih dari 70 persen dari keputusan kelompok akan mencerminkan pilihan itu (dengan assumsi aturan mayoritas). Bagaimanapun, pembuatan keputusan kelompok bukanlah suatu unsur yang penting dalam prosedur yang mengerucut ke arah polarisasi; suatu periode diskusi yang ringkas yang diikuti oleh tanggapan individu akan menghasilkan pula suatu pergeseran didalam kelompok rata-rata ( Myers dan Lamm, 1976). Hal ini berarti suatu pergeseran didalam pilihan individu terjadi sebagai hasil proses kelompok.
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.
Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Fenomena polarisasi kelompok adalah kecendrungan kelompok yang menyebabkan orang mengubah keputusan mereka, baik ke arah yang lebih teliti, atau lebih mengandung resiko. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras. 
Penyebab-penyebab Polarisasi kelompok adalah :
1.perbandingansosial
Memperhitungkan kemampuan orang lain, pendapat yang sudah diyakini diperbandingkan lagi dengan pendapat orang lain
2.Diskusikelompok
Dalam suatu diskusi terkumpulah ide-ide, maka buka hal yang tidak mungkin pula akan terlahirlah ide-ide yang sama pula.
 3. Tidak adanya prasangka
Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbandingan sosial.  Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut. Faktor yang mengubah kelompok adalah informasi yang disampaikan selama diskusi kelompok tentang masalah. Alternatif keputusan yang menerima jumlah argumen yang paling besar adalah yang terpilih.


Sumber :
Nemu. (2009, 27 November). Polarisasi kelompok. Diperoleh 9 November 2013, dari http://nemu.wordpress.com/2009/11/27/polarisasi-kelompok/
Filzaicha. (2012, 21 Oktober). Polarisasi kelompok. Diperoleh 9 November 2013, dari http://filzaicha.blogspot.com/2012/10/psikologi-dan-teknologi-internet.html
Echaelsanadia. (2013, 31 Oktober). Polarisasi kelompok. Diperoleh 9 November 2013, dari http://echaelshanadia.wordpress.com/2013/10/31/polarisasi-kelompok/
Faiqanadeaahfi. (2013, 8 November). Polarisasi kelompok. Diperoleh 9 November 2013, dari http://faiqanadeaahfi.wordpress.com/2013/11/08/polarisasi-kelompok/
Pinkyrshappira. (2012, 21 Oktober). Polarisasi kelompok. Diperoleh 9 November 2013, dari http://pinkyrsapphira.blogspot.com/2012/10/polarisasi-kelompok.html