Apa itu kepemimpinan?
Pengertian Kepemimpinan Menurut Maxwell
Kepemimpinan adalah pengaruh tidak lebih
yakni kemampuan memperoleh pengikut. Maxwell menyimpulkan bahwa setiap orang
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Itu berarti bahwa semua
orang memimpin dalam beberapa bidang, sementara dalam bidang lain seseorang
dipimpin. Pengaruh dapat dikembangkan, ada beberapa tingkat kepemimpinan yang
dapat membantu menaikkan tingkat pengaruh seseorang yaitu :
a. Tingkat kedudukan
Ini adalah tingkat kepemimpinan awal
yang mendasar. Di mana pengaruh yang dimiliki dibawa oleh jabatan. Hal ini
tidak negatif kecuali kalau semuanya menjadi landasan untuk wewenang dan
pengaruh, tetapi itu merupakan pengganti keahlian kepemimpinan yang buruk.
Seseorang mungkin berada pada posisi “yang mengendalikan” karena diangkat ke
suatu kedudukan. Kepemimpinan yang
sesungguhnya lebih dari hanya memiliki wewenang tetapi menjadi orang yang
diikuti orang lain dengan senang hati dan penuh keyakinan (Maxwell.1995:5).
b. Tingkat izin
Kepemimpinan dapat membuat orang lain
bekerja tanpa diwajibkan. Hal ini terjadi kalau seseorang naik ke tingkat
pengaruh yang kedua. Orang tidak peduli seberapa banyak yang pemimpin ketahui
sampai orang tahu seberapa besar pemimpin peduli. Kepemimpinan dimulai dengan
hati, bukan hanya dengan kepala. Seseorang yang berada di tingkat “izin” akan
memimpin dengan saling berhubungan antara atasan dan bawahan (Maxwell.1995:7).
c. Tingkat produksi
Pada tingkat ini segala hal mulai
terjadi (hal-hal yang baik; seperti keuntungan meningkat, moral tinggi,
keluarnya karyawan rendah, kebutuhan terpenuhi, masalah terpecahkan minimum).
Pada tingkat 2 orang berkumpul hanya untuk berkumpul, tidak ada tujuan lain,
pada tingkat 3 orang berkumpul untuk mencapai tujuan (Maxwell.1995:8).
d. Tingkat pengembangan manusia
Salah satu tanggungjawab utama seorang
pemimpin adalah mengembangkan orang lain untuk melakukan pekerjaan. Seorang
pemimpin hebat bukan hanya kekuasaan saja, tetapi karena kemampuannya
memberikan kekuatan kepada orang lain. Loyalitas kepada pemimpin mencapai
puncak tertinggi ketika pengikut secara pribadi tumbuh melalui bimbingan si
pemimpin. Pemimpin merebut hati pengikutnya dengan membantu bawahan tumbuh
secara pribadi (Maxwell.1995:10).
e. Tingkat kemampuan menguasai pribadi
“Para pemimpin pada umumnya belum sampai
di tingkat ini, hanya kepemimpinan yang terbukti sepanjang hidup akan membuat
seseorang berada di tingkat 5 dan meraih penghargaan yang memuaskan selamanya.
(biasanya orang yang berada ditingkat ini adalah seorang negarawan/ konsultan)”
(Maxwell.1995:11).
Jadi bila seseorang tidak dapat
mempengaruhi orang lain, maka orang lain tidak mengikutinya. Bila orang lain
tidak mengikutinya berarti orang tersebut bukanlah seorang pemimpin.
Menurut Maxwell kepemimpinan itu
berkembang setiap hari. Kemampuan memimpin bukan hanya suatu bakat sejak lahir,
tetapi sesungguhnya merupakan kumpulan dari berbagai ketrampilan, yang hampir
seluruhnya dapat dipelajari serta ditingkatkan. Namun diperlukan suatu proses
yang tidak terjadi hanya dalam semalam, karena aspek kepemimpinan sangat banyak
: kehormatan, pengalaman, kekuatan, emosional, ketrampilan membina hubungan
dengan sesama, disiplin, visi, dan sebagainya. Maxwell mengatakan bahwa
pemimpin yang sukses adalah orang yang belajar, dimana proses belajarnya
berkelanjutan, sebagai hasil dari disiplin pribadi dan ketekunan. Jadi
kepemimpinan berjalan dari hari ke hari dimana sasaran setiap harinya haruslah
menjadi sedikit lebih baik atau membangun di atas kemajuan hari sebelumnya
(Maxwell.2001:65).
Sumber:
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/teori-kepemimpinan-dari-maxwell.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar