Minggu, 18 November 2012

COMMUTER LINE


Elektrifikasi jalur Kereta Api (KA) di Indonesia telah didiskusikan oleh para pakar kereta api dari perusahaankereta api milik pemerintah Hindia Belanda yaitu: Staats Spoorwegen (SS) sejak tahun 1917. Untuk melayani jalur kereta listrik ini, pemerintah Hindia-Belanda membeli beberapa jenis lokomotif listrik untuk menarik rangkaian kereta api. Sedangkan, yang menangani sarana, prasarana dan operasional, ditagani oleh Electrische Staats Spoorwegen dari perusahaan Staats Spoorwegen.  
Peresmian elektrifikasi jalur KA bersamaan dengan hari ulang tahun ke 50 Staats  Spoorwegen, sekaligus juga peresmian stasiun Tanjung Priuk yang baru yaitu pada 6 April 1925. Elektrifikasi jalur KA yang mengelilingi kota Batavia (Jakarta) selesai pada 1 Mei 1927.  Elektrifikasi tahap selanjutnya dilakukan pada jalur KA rute Batavia (Jakarta Kota) – Buitenzorg (Bogor) dan mulai dioperasionalkan pada tahun 1930.
Commuter line sangat menguntungkan, untuk transportasi jabodetabek, selain harganya yang terjangkau, kereta ini juga ramah lingkungan, yang merupakan salah satu sistem transportasi paling maju di Asia pada zamannya. Di masa itu, kereta listrik telah menjadi andalan para penglaju (komuter) untuk bepergian, terutama bagi para penglaju yang bertempat tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta.
Pada tanggal 1 Oktober 2012 tarif kereta commuter line naik Rp. 2000. Pada tanggal itu juga diluncurkan kereta khusus wanita terdiri dari delapan gerbong. Rangkaian ini hanya dioperasikan pada lintas Bogor. Jadwal perjalanan KRL atau KA yang sudah ada tidak diubah. Namun, akan menambah jumlah perjalanan dari 531 perjalanan menjadi 539 perjalanan. Rangkaian khusus wanita ini tidak beroperasi pada hari Minggu dan hari libur.
Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar