Elektrifikasi jalur Kereta Api (KA)
di Indonesia telah didiskusikan oleh para pakar kereta api dari
perusahaankereta api milik pemerintah Hindia Belanda yaitu: Staats
Spoorwegen (SS) sejak tahun 1917. Untuk melayani jalur kereta listrik
ini, pemerintah Hindia-Belanda membeli beberapa jenis lokomotif listrik untuk
menarik rangkaian kereta api. Sedangkan, yang menangani sarana, prasarana dan
operasional, ditagani oleh Electrische Staats Spoorwegen dari perusahaan Staats
Spoorwegen.
Peresmian elektrifikasi jalur KA
bersamaan dengan hari ulang tahun ke 50 Staats Spoorwegen,
sekaligus juga peresmian stasiun Tanjung Priuk yang baru yaitu pada 6 April
1925. Elektrifikasi jalur KA yang mengelilingi kota Batavia (Jakarta) selesai
pada 1 Mei 1927. Elektrifikasi tahap selanjutnya dilakukan pada jalur KA
rute Batavia (Jakarta Kota) – Buitenzorg (Bogor) dan mulai dioperasionalkan
pada tahun 1930.
Commuter line sangat menguntungkan,
untuk transportasi jabodetabek, selain harganya yang terjangkau, kereta ini
juga ramah lingkungan, yang merupakan salah satu sistem
transportasi paling maju di Asia pada zamannya. Di masa itu, kereta listrik
telah menjadi andalan para penglaju (komuter) untuk bepergian, terutama bagi para
penglaju yang bertempat tinggal di Bogor dan bekerja di Jakarta.
Pada tanggal 1
Oktober 2012 tarif kereta commuter line naik Rp. 2000. Pada tanggal itu juga
diluncurkan kereta khusus wanita terdiri dari delapan gerbong. Rangkaian ini
hanya dioperasikan pada lintas Bogor. Jadwal perjalanan KRL atau KA yang sudah
ada tidak diubah. Namun, akan menambah jumlah perjalanan dari 531 perjalanan
menjadi 539 perjalanan. Rangkaian khusus wanita ini tidak beroperasi pada hari
Minggu dan hari libur.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar